Selasa, 11 November 2014

CARA MEMAKAI JILBAB YANG BENAR (TULISAN)



Cara Memakai Jilbab Yang Benar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMtDnl-FyzBmU8d0sEc376WNf_Fs3WZ2YBWyaP_tgZOfy-2AA-JrasRXLnvRvDnjXizfn_eGwQ5c57YCLUudiTOXwpt6jHB6tTj8gCkgaEHGBQ2WRv4ioCZR3CcQeVQtj5VfNnR4v2DkH8/s1600/jilbab.jpg

Jilbab biasanya hanya di identikkan dengan penutup kepala saja, padahal aurat wanita yang tidak boleh tampak di muka publik hanyalah telapak tangan dan muka saja (hadist). Jadi jilbab itu bukan hanya sebatas kerudung yang menutupi bagian kepala dan rambut saja. Dan yang pasti jilbab itu adalah identitas seorang muslimah. Dimana dengan menerapkan cara memakai jilbab dengan benar maka dia akan mudah dikenali kemuslimahannya dan tidak akan diganggu.

Menurut keterangan diatas yang hanya memperbolehkan telapak tangan dan muka saja yang tampak di muka publik maka Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan keterangan diatas (sesuai tuntunan Islam), bukan hanya memakainya sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. terus apa syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? 
5 syarat cara memakai jibab yang benar :
  1. Menutupi aurat
  2. Jilbab lebar dan menutup dada
  3. Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
  4. Tidak tembus pandang
  5. Tidak memakai riasan/make up tebal
Jilbab yang diwajibkan dipakai untuk muslimah itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini. 
Cara Memakai Jilbab Menurut Tuntunan Islam
Apa hukumnya mengenakan Jilbab? hukumnya adalah wajib, sesuai dengan ayat :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).

Dan juga ayat ini :
Artinya “Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “(Al-Ahzab:59)


Selanjutnya, perlu kita ketahui bersama, bahwa berdasarkan penelitian para ulama tentang masalah jilbab, mereka menerangkan bahwa jika seorang wanita keluar rumah atau bila bertemu dengan orang-orang yang bukan mahromnya, maka ia wajib memakai jilbab yang memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… (QS. An Nur : 31)

Ayat yang mulia ini menegaskan kewajiban bagi para wanita mukminah untuk menutup seluruh perhiasan, tidak memperlihatkan sedikitpun kepada orang-orang yang bukan mahromnya kecuali perhiasan yang biasa nampak. Benar, terdapat perselisihan yang cukup panjang tentang anggota tubuh yang dikecualikan tadi.

Namun pendapat terkuat –insyaAlloh- adalah pendapat mayoritas ulama ahli tafsir dan hadits yang mengatalan wajah dan kedua telapak tangan merupakan anggota tubuh yang dikecualikan. Dengan catatan penting sekali, bahwa menutupnya merupakan amalan yang lebih utama, karena inilah contoh yang dipraktekkan oleh sebaik-baik wanita yaitu para wanita sahabat, tabi-in dan tabi’ut tabi’in. Al Hafidh Ibnu Hajar mengatakan “Merupakan adat para wanita yang senantiasa berlangsung sejak dahulu hingga sekarang, mereka menutup wajah-wajah mereka dari manusia di luar mahromnya.”

2. Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh
Perhatikanlah sikap Fatimah yang merupakan bagian dari tulang rusuk  Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita. Oleh karena itu hendaklah kaum muslimin zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang mengenakan pakaian sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bentuk dada, pinggang, betis dan anggota badan lainnya.
 Hendaklah mereka beristighfar kepada Alloh subhanahu wa ta’ala dan bertaubat kepada-Nya serta mengingat selalu sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam :

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

“Sesungguhnya hal yang dijumpai manusia dari perkataan para nabi adalah apabila engkau tak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhori).

3. Kainnya harus tebal, dan tidak tembus pandang sehingga tidak nampak kulit tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
 “ Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya).” (HR. Muslim)


Ibnu Abdil Barr berkata : “Maksud sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, tapi pada hakekatnya mereka telanjang.” (Lihat Tanwir Hawalik 3/103 karya Imam Shuyuti).

4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata :
“Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih).

Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satupun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seorang tak mampu membedakan lagi antara mana yang pria dan wanita. Mengapa para wanita amat senang memakai pakaian yang mengeluarkan mereka dari tabiatnya? Adakah mereka masih bermoral? Ataukah mereka menghendaki kerusakan di muka bumi ini?!!!
5. Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas

RESENSI BUKU LA TAHZAN (TULISAN)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9v2cGGmEBNkJDTR6jrEjuj6aaedWOF5vZWDjfKPWUcNAOtRfC2h9XDSgGkfW5xuo8MVIcePMUvDY9a63FgnOPoivvCO6pzqmVlUXz1g_oFwCIJb6mjJ3aE3eg9thfFOkSq2jkgG0liRI/s1600/la-tahzan.jpg
Resensi Buku (La Tahzan "Jangan Bersedih" )

IDENTITAS BUKU


Judul                : La Tahzan ~ Jangan Bersedih
Penulis             : DR. Aidh al-Qarni
Penerbit           : Qisthi Press
Tahun terbitan : 2003
Dimensi           : 15 x 24 cm
Tebal               : 572 halaman + xxviii
Tanggal Rilis : 02 Agustus 2013
Pemain Utama : Ario Bayu, Joe Taslim, Atiqah Hasiholan, Nobuyuki Suzuki, Dewi Irawan, Piet Pagau, Prilly Latuconsina


SINOPSIS
Buku La Tahzan karya DR. ‘Aidh al-Qarni, sangatlah padat dengan nuansa ukhrawi tanpa mengesampingkan sisi-sisi duniawi. Kita diajak untuk menjadi idealis dengan tetap realistis, menjadi ukhrawi dan duniawi sekaligus, mempersiapkan kehidupan masa kini namun tak lupa masa depan, diajak bekerja dengan keras dan diajak pula beristirahat. Buku La Tahzan merupakan buku petunjuk cara hidup, dan buku motivasi. Buku ini ditulis untuk siapa saja yang senantiasa merasa hidup dalam bayang-bayang kegelisahan, kesedihan dan kecemasan, atau orang yang selalu sulit tidur dikarenakan beban duka dan kegundahan yang semakin berat menerpa.
Buku ini mengajak pembaca untuk, bergembira dan berbahagia atau optimis dan tenang,  dengan menjalani hidup ini apa adanya dengan ketulusan dan keriangan.
Ada beberapa hal penting dari buku ini. Diantaranya adalah:
1. Buku ini ditulis sebagai pengetuk hati kita agar selalu ingat akan rahmat dan ampunan Allah, bertawakkal dan berbaik sangka kepada-Nya, mengimani qadha dan qadar-Nya, menjalani hidup sesuai apa adanya, melepaskan kegundahan tentang masa depan, dan mengingat nikmat Allah.
2. Buku ini banyak tips-tips bagaimana mengusir rasa duka, cemas, sedih, tertekan, dan putus   asa.
3. Buku ini dapat dibaca oleh siapapun. Dapat juga dibaca oleh nonmuslim. Tetapi tetap dikemas dengan islami.
KELEBIHAN
·         Gaya bahasa dan penulisan yang lugas pada buku ini, seakan meninggalkan nuansa buku-buku Arab klasik meski membahas tema yang sama. Buku La Tahzan ini terasa lebih modern dan dapat diterima oleh semua kalangan tanpa terkecuali.
  • Buku La Tahzan sangatlah bervariatif macamnya, tetapi penulisnya bermacam-macam.
  • Terdapat penanda halaman agar pembaca memudah dalam meneruskan bacaan yang belum terselesaikan.
  • Banyak tips-tips dan tulisan-tulisan yang dapat dicerna secara mudah.
KEKURANGAN
·         Cover buku berwarna kuning ini terasa keras sehingga jika kita terlalu lama membaca dan memegangnya, tangan kita akan sedikit pegal dan kaku.
  • Tidak ada daftar pustaka.
  • Dimensi buku terlalu tebal sehingga kurang praktis untuk dibawa dalam perjalanan.
Penilaian Pribadi
Kita harus menjadi manusia Islam yang bahagia ukhrawi maupun duniawi. Kita harus mensyukuri semua yang telah diberikan Allah dan jangan bersedih atas cobaan dan keterbatasan yang diberi-Nya kepada kita.

RESENSI BUKU (TUGAS)



RESENSI BUKU

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzTng-AjquIBD38xk2xYEHoeMKL3AQ5BM0rSZuXEOQIBrVo5aM5kiIvti_2IzplqeGOMrEC-ne9fj6kyxPUER1UnhLD8Kg6RwUFbMVsrotRbIMk0E5xUTymffONML9zrucmOCQXLVXBcgT/s1600/3231137.jpg
Judul               : La Tansa Male Café
Penulis             : Nurul F. Huda
Penerbit           : Gema Insani, Jakarta, Cetakan 1, Mei 2003
Tebal               : 200 halaman
Harga              : Rp 10.000,00


SINOPSIS
Serial ini bercerita tentang lima orang remaja yaitu Fely, Hari, Adjie, Jimmy, dan Arief yang mempunyai latar belakang dan watak yang berbeda-beda. Fely yang pentolan grup nasyid justice voice, Hari yang merupakan komikus ulung, Adjie sang mantan model yang kini menjadi fotografer, Jimmy yang calon dokter hewan dengan prestasi akademik yang menjulang, dan Arief sang ustadz yang ngebet ke Mesir kalau udah lulus kuliah. Begitu pun dengan karakter masing-masing, Fely yang manja, Hari yang leader abis, Adjie yang cool banget, Jimmy yang SO (study oriented) dan Arief yang suka banget usil.
            Empat sekawan yang menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi dan berbeda etnis ini mencoba untuk berbisnis kecil-kecilan. Berawal dari hobby kongkow kongkow, akhirnya mereka mendirikan kafe khusus untuk para pria. Bisnis mereka akhirnya menghasilkan untung yang lumayan. Tetapi, masalah kerap kali datang kepada mereka. Walaupun banyak dihadapi dengan masalah, bisnis kafe mereka tetap berjalan hingga pada akhirnya membuka beberapa cabang di berapa kota.

Karena novel ini mengambil setting anak kuliahan maka masalahnya tidak jauh-jauh dari sana. Ketika musim ujian tiba kelima ikhwan tersebut kelabakan antara membagi waktu belajar dan mengurusi kafe mereka yang sekarang sudah lumayan ramai. Menurut kamus Hari “ membagi waktu memang jauh lebih mudah daripada membagi konsentrasi. Dia tidak suka bekerja setengah-setengah” Belajar memang harus, namun tanggung jawab juga penting yang diajarkan dalam novel ini. novel ini juga mengajarkan kepada kita jangan mempunyai sifat sombong, karena sifat itu menjadikan kita diatas segala-galanya dari orang lain. Seperti Jimmy yang mulai bersikap sombong, namun Arief selalu mengingatkan “ bahwa Allah sengaja mengatur semua ini untuk diambil pelajaran”.

KEUNGGULAN BUKU

Buku ini dapat memberikan inspirasi bagi pembacanya agar tidak putus asa dalam mengerjakan sesuatu. Selain itu arti pentingnya persahabatan juga sangat dominan dalam buku ini. Pada penggunaan bahasa yang konunikatif sehingga pembaca tidak bosan dan mudah memahaminya. Selain itu, novel remaja ini bernafaskan islami terbukti dengan banyaknya pelajaran tentang agama dan acara pengajian.

KELEMAHAN BUKU
Mungkin bagi seseorang yang tidak terlalu senang akan membaca, mereka akan nerasa bosan terhadap konflik yang diceritakan dalam buku ini, karena haNya terpaku pada satu hal saja. Selain itu terletak pada alur. Alur cerita yang ditimbulkan di cerita serial ini kurang begitu terkait, perlu ditambah banyak benang merah agar menjadi lebih seru dan semakin membuat orang penasaran. Contohnya adalah peristiwa meninggalnya Pak Udin yang dilanjutkan dengan kasus tawurannya Kiki. Kita seolah diajak meloncat dari satu babak dengan babak lainnya tanpa ada hubungan antar keduanya, atau lebih tepatnya beralih dari satu cerpen ke cerpen yang lain. Juga mereka memanagemen waktu antara kuliah dan ngurus kafe sampai jam 11 malam.


MENURUT SAYA :
Buku ini menjelaskan bagaimana kita dapat mensyukuri apa yang telah diberikan olehNya dan melakukan sesuatu untuk mencari ridhaNya. “ Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencintai-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangaka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji untuk membela syari’at-Mu”

http://jumsaviaputri.blogspot.com/2012/10/resensi-novel_6.html