Kamis, 15 Januari 2015

TARIAN KHAS JAKARTA (TULISAN)

TARIAN KHAS JAKARTA
Jakarta memiliki cukup banyak tarian tradisional yang hidup dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat aslinya, yakni masyarakat Betawi. Tarian Betawi terbentuk dari proses asimilasi berbagai kebudayaan, seperti Melayu, Arab, Cina, Portugis, India, dsb. Tarian Betawi juga mempunyai ciri khas sendiri, yaitu penggunaan suara musik pengiring yang riang serta gerakan-gerakan tari yang dinamis. Di bawah ini ada lima jenis tarian Jakarta yang paling populer untuk Anda ketahui.
1. Tari Topeng Betawi
Tari Topeng cukup lama dikenal dan berkembang dalam masyarakat Betawi. Tarian ini merupakan paduan aspek tari, musik, dan teater. Penggunaan topeng dalam tarian ini didasarkan atas kepercayaan dahulu masyarakat Betawi bahwa topeng mempunyai kekuatan magis yang dapat menolak bala, bahkan menghilangkan rasa duka. Oleh karenanya, Tari Topeng biasanya dipentaskan untuk memeriahkan pesta-pesta penting, misalnya pada acara pernikahan dan khitan.
2. Tari Yapong
Tari Yapong pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 dalam rangka mempersiapkan acara ulang tahun kota Jakarta ke-450. Tari Yapong telah diciptakan oleh Bagong Kussudiarjo. Nama tari ini berasal dari bunyi nyanyian lagunya “ya, ya, ya”  dan alunan musik yang berbunyi “pong, pong, pong.” Gerakan tarian ini sangat dinamis dan gembira sehingga sering dipentaskan dalam acara-acara sambutan.
3. Tari Cokek
Tarian khas Betawi ini ditarikan berpasangan dan sangat kental dengan budaya etnik Cina. Kata cokek sendiri berasal dari bahasa Cinacukin yang berarti selendang yang dipakai para penari wanitanya guna menarik pasangannya. Tarian Cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong dan ciri khasnya adalah goyangan pinggul yang dinamis.
4. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai juga sering disebut sebagai tari Lenggang Betawi. Tarian ini telah diciptakan oleh Wiwik Widiastuti pada tahun 1998 hingga tarian ini bisa dianggap masih baru. Tarian ini didasarkan pada cerita rakyat setempat, yakni tentang Nyai Dasimah yang telah berhasil keluar dari perkawinan yang merenggut kebebasannya. Seperti Tari Cekok, Tari Lenggang Nyai juga banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Sekelompok gadis belia berjumlah 4 atau sampai 6 orang biasanya yang membawakan tarian ini dan sering dipentaskan pada acara-acara resmi penyambutan tamu penting atau pernikahan.
5. Tari Japin
Tarian ini merupakan adaptasi dari Tari Zapin yang dipengaruhi oleh budaya Arab adan Melayu. Konon, pengubahan kata zapin menjadi japin dikarenakan kebiasaan masyarakat Betawi menyebut kata Z dengan huruf J. Tari Japin diiringi oleh musik dan lagu Betawi, yang terdiri dari alat musik gambus dan marwas. Keunikan Tari Japin Betawi ini dilihat dari kelincahan para penarinya yang melompat-lompat dan biasanya ditarikan secara berpasangan.
Tarian Tradisional Indonesia - Berikut penjelasan tentang Sejarah Tari Topeng Betawi yang admin kutip dari Dinas Kebudayaan Serta Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, Ikhtisar Kesenian Betawi, Dan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta. silakan disimak penjelasanya dibawah ini. Tari Topeng, adalah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung. Asal usul sejarah tari topeng tarian ini yaitu salah satu ciri khas budaya tari di Indonesia. Jakarta merupakan hasil kombinasi antara budaya orang-orang ada di dalamnya. Awal mulanya, seni tari di Jakarta mempunyai pengaruh dari sunda serta China seperti Jaipong yang mengunakan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Tetapi di Jakarta bisa dikatakan daerah yang paling dinamik kerana memiliki seni tari dengan gaya serta koreografi yang dinamik selain seni tari lama.
Mungkin saja ke dinamisan jenis tari ini membuka celah kemungkinan pengembangan selanjutnya tanpa ada menyingkirkan sumber ilham dan rohnya yakni tari Topeng Betawi. Dapat kita saksikan munculnya beberapa penata tari baru yang dihasilkan oleh beberapa penata tari itu yang meningkatkan tari Topeng Betawi dengan beragam kreativitas. Muncullah tari-tari kreasi baru seperti : Tari Ngarojeng, Tari Doger Amprok, Tari Gitek Balen.


Daftar pustaka

http://tari-tariantradisional.blogspot.com/2014/10/sejarah-tari-tradisional-betawi-topeng-dance.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar